Tuesday, July 1, 2008

Lagu kontroversial, "Tinggal Kenangan" aka. "Gebi"

Today in Indonesian Language :) !
Ada sebuah kabar menarik yang baru-baru ini saya dengar. Mungkin sudah nggak asing lagi, sih. Kabar ini datang dari dunia permusikan negeri kita ini. Sebuah lagu kontroversif yang sedang diperbincangkan secara hangat di dalam blog ataupun pergaulan kita. Apa lagi kalau bukan lagu berjudul "Tinggal Kenangan".

Sebenarnya lagu ini sudah ada sejak tahun lalu (kalau nggak salah). Tapi ngak tau kenapa baru booming sekarang. Blog ini menuliskan postingan tentang hal ini pada Januari lalu. Tapi saya juga sampai heran kenapa baru-baru ini heboh (atau cuma perasaan saya saja, ya?). Siang tadi di Dorce Show, lagu ini -yang lebih dikenal sebagai Gebi- dijadikan topik. Dalam acara tersebut, dikatakan lagu ini bagaikan datang tak diundang, pulang tak diantar. Ringtone lagu ini sudah beredar namun lagu ini misteriusnya belum terpecahkan. Tidak diketahui siapa pencipta atau pun penyanyinya. Terlebih lagi lagu ini dibumbui cerita-cerita yang agak "mistis" mengenai gadis bernama Gebi yang jadi subyek lagu ini. Yah, benar tidaknya saya juga nggak tau.

Sampai saat ini ada dua band yang mengakui lagu ini sebagai hak mereka (yang saya tau). Yang satu Karamel Band dari Bandung dan yang lainnya dari Pensil Band. Siapa yang pertama menjadi performernya, keduanya sama-sama mengakui . Lengkap dengan bukti-buktinya.

Lalu apakah yang terjadi ini? Mungkinkah ada dua orang yang tak saling berhubungan yang tiba-tiba memiliki ide yang sama? Yah, mungkin saja. Kata kakak saya, kalau pun hal ini terjadi, maka ini membuktikan bahwa Sang Pencipta manusia, yang memberikan inspirasi itu adalah sama, adalah satu. Who knows? Lanjut...

Sebenarnya, di kota saya (Makassar) lagu ini sudah beredar luas (entah darimana asalnya) sejak setahun lalu, saat saya baru tahun kedua. Bahkan seingat saya, lagu ini sudah saya dengar sejak tahun 2006, sewaktu saya maba dulu. Dan menurut versi di sini, lagu ini dinyanyikan oleh Karamel band yang dibentuk oleh anak-anak STMIK yang ada di sini (beda dengan KARAMEL BAND dari Bandung). Ceritanya juga agak-agak menyedihkan, sih. Mengenai gadis yang ditinggal mati pacarnya. Tapi lagu ini benar-benar kuat. Jiwa lagu ini sangat kuat sehingga bisa membawa emosi yang mendengarnya. Tidak butuh banyak waktu untuk saya mengingat dan memahami kesedihan lagu ini. Apalagi didukung dengan cara vokalisnya membawakan lagu ini.

Well, siapa pun nggak masalah. Siapa pun yang memiliki lagu ini nggak masalah buat saya, yang penting lagunya. Saya toh hanya pendengar saja. Selama lagunya bagus nggak masalah buat saya. Untuk semua pemusik negeriku, indie atau yang major, terus berkarya, ya. Ini sumbangsih kita bagi bangsa kita. See you next time :D !

2 comments:

Anonymous said...

salam kenal... :D suka komik jepang juga yah....???

Yafeth said...

Terbukti kalau lagu ini berasal dari Makassar.




If everyone's hands handle one of music instrument, I believe
there's no war in this world....
Because there's no hands can handle a weapon
to fight another one.
That's why I love music....
Because it's universal
and peaceful.